Sabtu, 29 September 2012

Tugas PTI Ke 13 Revisi


E Learning Dalam Dunia Pendidikan

Perkembangan teknologi informatika semakin jauh mempengaruhi model-model dan teknologi pembelajaran. Dulu dalam benak kita bahwa yang namanya proses belajar belajar harus dalam ruang kelas dengan kondisi atau situasi dimana ada guru mengajar di depan kelas sambil sesekali menulis materi pelajaran di papan tulis sementara para peserta didik memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh guru dengan seksama.

Beberapa puluh tahun yang lalu, sebetulnya telah dikenal pendidikan jarak jauh, namun mekanismenya masih cukup “sederhana” seperti belajar dengan modul-modul yang dikirim via pos. Saat itu model tersebut sudah dapat membantu orang-orang yang butuh belajar atau mengenyam pendidikan tanpa terhalang kendala-kendala geografis.

Sejak ditemukannya teknologi internet, banyak kemudahan yang didapat. Proses belajar kini tidak hanya anywhere, tapi sekaligus anytime dengan fasilitas e-learning yang ada. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat tersebut maka kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan E-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (content) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industri.

Pengertian tentang e-learning saat ini sebagian besar mengacu pada pembelajaran yang menggunakan teknologi internet. Seperti pengertian dari  Rosenberg yang menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.  Hal ini senada dengan pendapat Cambell dan Kamarga yang intinya bahwa penggunaan media internet dalam dunia pendidikan sebagai hakikat dari e-learning. Sementara Onno W. Purbo, menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi internet.

Dikatakan oleh Darin E. Hartley bahwa: e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Dalam Glossary of e-learning Terms menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer maupun komputer stand alone.

Pengertian tersebut menyem-pitkan arti “elektronik” pada huruf “e”dalam istilah “e-learning”. Karena, selain komputer juga masih terdapat alat-alat elektronik lainnya yang digunakan sebagai media pembelajaran, misalnya radio, tape audio/video, televisi interaktif, cdrom, LCD Proyektor, OHP. Sebelum internet ditemukan, alat-alat tersebut sudah terlebih dulu digunakan sebagai media pembelajaran statis maupun interaktif. Mahasiswa bisa menggunakan tape recorder untuk merekam ceramah dosen di kelas untuk didengarkan dilain waktu. Dosen juga menggunakan OHP untuk mempresentasikan materi kuliahnya kepada mahasiswa sehingga hanya menuliskan materi di papan tulis seperlunya saja. Dosen juga dapat memberikan salinan dokumen materi kuliah dan referensi dalam bentuk CDROM kepada mahasiswanya untuk dipelajari dirumah. Media-media elektronik tersebut sangat membantu mahasiswa agar bisa lebih menguasai materi kuliah.

Pengertian e-learning yang sederhana namun mengena dikatakan oleh Maryati S.Pd., e-learning terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektronika dan learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Terdapat kata “khususnya komputer” pada akhir kalimat yang member pengertian bahwa komputer termasuk alat elektronik disamping alat pembelajaran elektronik yang lain. Istilah e-learning sepertinya terinspirasi oleh istilah e-mail yang lebih dulu popular yaitu electronic mail (surat menyurat melalui internet). Pengertian e-mail ini sebenarnya juga kurang tepat karena yang namanya elektronik tidak hanya internet saja, namun juga meliputi alat-alat lain seperti mesin fax dan telegram juga bisa sebagai alat penyampai surat elektronik.

E-learning adalah sebuah
proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkan-nya di jaringan komputer memung-kinkan untuk dikembangkan dalam bentuk website sebagai basis, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya sistem e-learning dengan meng-gunakan internet disebut juga internet enabled learning.

Penyajian e-learning berbasis website ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informsai dalam proses belajar mengajar juga bisa real-time. Begitu pula dengan komunikasinya, meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real time. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan proses belajar mengajar bisa dilakukan lebih banyak waktu. Kapanpun dan dimanapun siswa bisa mengakses sistem ini sepanjang ada salurannya baik dengan kabel maupun nirkabel (wireless).

Ada penyampaian materi berbentuk teks maupun hasil penyimpanan suara yang bisa di download, selain itu juga ada forum diskusi, bisa juga seorang instruktur memberikan nilai, tugas dan pengumuman kepada siswa melalui internet.

Pembelajaran menggunakan teknologi internet memiliki karak-teristik – karakteristik khusus. Karak-teristik-karakteristik tersebut yang menjadikan berbeda dengan media elektronik lainnya. Media elektro-nik lain hanya sebagai alat bantu pembelajaran yang bersifat pasif, misalnya tape recorder hanya dapat merekam suara dosen untuk didengarkan di lain waktu, OHP mambantu dosen tidak repot dengan kotornya spidol saat menulis di papan tulis dan mahasiswa dapat dengan mudah menggandakan slide tanpa susah mencatat. Komputer stand alone juga hanya sebatas penyampaian materi secara lebih interaktif dengan presentasi yang disertai dengan video dan gambar pendukung lainnya.

Sedangkan internet adalah alat bantu pembelajaran yang bersifat interaktif, karakteristik tersebut meliputi:

1.  Informasi real time.
2.  Interaksi guru-siswa secara langsung walau tanpa tatap muka.
3.  Forum diskusi online antar siswa.
4.  Dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
5.  Penyampaian dan pengumpulan tugas secara online.
6.  Penyampaian pengumuman administrasi secara online.

Jika dilihat dari berbagai pengertian e-learning, kebanyakan dari para pakar mengatakan bahwa e-learning merupakan pembela-jaran menggunakan sarana internet. Namun jika dilihat dari arti harfiah bahwa e-learning yang mempunyai kepanjangan electronic-learning berarti pembelajaran yang menggunakan sarana elektronik. Disini, sarana elektronik ada berbagai macam, radio, tape audio/video, tv interaktif, cdrom, seperangkat komputer, LCD Proyektor, OHP.

Komputer termasuk didalam alat elektronik, namun dalam hal ini, komputer masih digunakan untuk menyiapkan bahan presentasi dosen dan untuk pengajaran interaktif menggunakan CDROM maupun untuk membantu presentasi dosen di ruang kelas. Komputer di sini masih berdiri sendiri (stand alone) dan belum tersambung ke internet. Sehingga komputer disini termasuk media pembelajaran elektronik. Sehingga tepat jika komputer sebagai salah satu media pembelajaran e-learning.

Dengan demikian e-learning tidak hanya sebatas internet saja sebagai media pembelajaran, namun juga melibatkan media-media elektronik lainnya. Internet memang mempunyai berbagai kelebihan dibanding alat elektronik lain. Kelebihan-kelebihan tersebut adalah:

1.  Dapat diakses kapanpun dan dimanapun,
2. Apabila memerlukan tambahan infomasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, dapat langsung melakukan pencarian informasi tambahan lebih mudah dan cepat,
 3. Menuntut lebih proaktif mengikuti proses belajar mengajar,
4.  Dapat berinteraksi langsung dengan instruktur tanpa menunggu pertemuan tatap muka di kelas.

Kamis, 27 September 2012

Mengenal Mobile Learning


                       MENGENAL MOBILE LEARNING  

                                       (M-LEARNING) 



PENGERTIAN ISTILAH M-LEARNING 

Istilah mobile learning (m-Learning) mengacu kepada penggunaan perangkat/divais

teknologi  informasi  (TI)  genggam  dan  bergerak,  seperti  PDA,  telepon  genggam,

laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. M-Learning merupakan

bagian   dari   electronic   learning   (e-Learning)   sehingga,   dengan   sendirinya,   juga

merupakan bagian dari distance learning (d-Learning) (Gambar 1).

                                                                              

                           Gambar 1. Skema dari bentuk m-Learning 

                                                      

Beberapa kemampuan penting yang harus disediakan oleh perangkat pembelajaran 

m-Learning      adalah     adanya     kemampuan         untuk     terkoneksi     ke   peralatan     lain 

(terutama      komputer),      kemampuan          menyajikan       informasi     pembelajaran       dan 

kemampuan   untuk   merealisasikan   komunikasi   bilateral   antara   pengajar   dan 

pembelajar.  M-Learning  adalah  pembelajaran  yang  unik  karena  pembelajar  dapat 

mengakses   materi   pembelajaran,   arahan   dan   aplikasi   yang   berkaitan   dengan 

pembelajaran,  kapan-pun  dan  dimana-pun.  Hal  ini  akan  meningkatkan  perhatian 

pada  materi  pembelajaran,  membuat  pembelajaran  menjadi  pervasif,  dan  dapat 

mendorong  motivasi  pembelajar  kepada  pembelajaran  sepanjang  hayat  (lifelong 

learning).    Selain    itu,  dibandingkan        pembelajaran       konvensional,       m-Learning 

memungkinkan  adanya  lebih  banyak  kesempatan  untuk  kolaborasi  secara  ad  hoc 

dan berinteraksi secara informal diantara pembelajar. 

 

KELEBIHAN M-LEARNING 

Beberapa kelebihan m-Learning dibandingkan dengan pembelajaran lain adalah: 

    dapat digunakan dimana-pun pada waktu kapan-pun, 

   kebanyakan divais bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding 

    harga PC desktop, 

    ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop, 

    diperkirakan   dapat   mengikutsertakan   lebih   banyak   pembelajar   karena   m-

     Learning  memanfaatkan  teknologi  yang  biasa  digunakan  dalam  kehidupan 

     sehari-hari. 
 
Dalam  pembelajaran  e-Learning,  independensi  waktu  dan  tempat  menjadi  faktor 

penting  yang  sering  ditekankan.  Namun,  dalam  e-Learning  tradisional  kebutuhan 

minimum tetap sebuah PC yang memiliki konsekuensi bahwa independensi waktu 

dan  tempat  tidak  sepenuhnya  terpenuhi.  Independensi  ini  masih  belum  dapat 

dipenuhi  dengan  penggunaan  notebook  (komputer  portabel),  karena  independensi 

waktu dan tempat yang sesungguhnya berarti seseorang dapat belajar dimana-pun 

kapan-pun dia membutuhkan akses pada materi pembelajaran.  

KEKURANGAN M-LEARNING 

Meski     memiliki      beberapa      kelebihan,      m-Learning      tidak    akan    sepenuhnya 

menggantikan  e-Learning  tradisional.  Hal  ini  dikarenakan   m-Learning  memiliki 

keterbatasan-keterbatasan          terutama      dari    sisi   perangkat/media          belajarnya. 

Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut. 

    1.   Kemampuan prosesor 

    2.   Kapasitas memori 

    3.   Layar tampilan 

    4.   Catu daya 

    5.   Perangkat  I/O 
Kekurangan   m-Learning   sendiri   sebenarnya   lambat   laun   akan   dapat   teratasi 

khususnya   dengan   perkembangan       teknologi      yang   semakin   maju.   Kecepatan 

prosesor  pada  divais  semakin  lama  semakin  baik,  sedangkan  kapasitas  memori, 

terutama memori eksternal, saat ini semakin besar dan murah.    

Layar  tampilan  yang  relatif  kecil  akan  dapat teratasi dengan adanya kemampuan 

divais untuk menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor. 
                                                                                                  

                              Gambar 2. Tampilan keluaran ke proyektor 
                                                                

Masalah  media  input/output  yang  terbatas  (hanya  terdiri  beberapa  tombol)  akan 

teratasi     dengan        adanya        teknologi       layar     sentuh   (touchscreen)   maupun   virtual 

keyboard.                                                                                         

                                      Gambar 4. Virtual keyboard 

 
Keterbatasan        dalam       ketersediaan       catu     daya     akan     dapat      teratasi    dengan 

pemanfaatan  sumber  daya  alternatif  yang  praktis,  mudah  didapat  dan  mudah 

dibawa, seperti baterai cair, tenaga gerak manusia, tenaga matahari dan lain-lain. 

                    Gambar  5. Proses pengisian daya dengan baterai cair 

JENIS KONTEN 

Konten  pembelajaran  dalam  m-Learning  memiliki  jenis  bermacam-macam.  Konten 

sangat       terkait     dengan        kemampuan           divais      untuk       menampilkan            atau 

menjalankannya.  Keragaman  jenis  konten  ini  mengharuskan  pengembang  untuk 

membuat konten-konten yang tepat dan sesuai dengan karakteristik divais maupun 

pengguna.  
Teks 

Kebanyakan  divais  saat  ini  telah  mendukung  penggunaan  teks.  Hampir  semua 

telepon       seluler       yang      beredar        saat     ini    telah     mendukung             penggunaan            SMS. 

Kebutuhan  memori  yang  relatif  kecil  memuat  konten  berbasis  teks  lebih  mudah 

diimplementasikan. Namun, keterbatasan jumlah karakter yang dapat ditampilkan 

harus  menjadi  pertimbangan  dalam  menampilkan  konten  pembelajaran  sehingga 

perlu  strategi  khusus  agar  konten  pembelajaran  dapat  disampaikan  secara  tepat 

dan      efektif      meskipun          dengan        keterbatasan           ini.    Salah      satu      contoh       aplikasi 

pembelajaran  berbasis  teks/SMS  adalah  StudyTXT  yang  dikembangkan  di  salah 

satu Universitas di  Selandia baru. 

 
                                        Gambar 6. Konten berbasis teks 

  Gambar 

Divais bergerak yang ada sekarang telah banyak mendukung pemakaian gambar. 

Kualitas  gambar  yang  dapat  ditampilkan  dapat  beragam  dari  tipe  monokrom 

sampai  gambar  berwarna  berkualitas  tinggi  tergantung  kemampuan  divais.  File 

gambar yang didukung oleh divais umumnya bertipe PNG, GIF, JPG. Penggunaan 

gambar  sebagai  konten  pembelajaran  biasanya  digabungkan  dengan  konten  lain, 

misalnya teks.                              
                                           
                                                            
                                                                   

                                                              

                                                                      
                            Gambar 7. Divais bergerak menampilkan gambar 

                                                                      

Audio 

banyak perangkat bergerak saat ini telah mendukung penggunaan audio. Beberapa 

tipe  file  yang  biasanya  digunakan  di  lingkungan  divais  bergerak  antara  lain  rm, 

mp3,  amr  dan  lain-lain.  Oleh  karena  file  audio  biasanya  memiliki  ukuran  yang 

cukup   besar,   menyebabkan   file   audio   tersebut   harus   diolah   terlebih   dahulu 

sehingga dapat digunakan di lingkungan divais bergerak yang memiliki kapasitas 

memori yang relatif kecil. 


Video 

Meski dalam kualitas dan ukuran yang terbatas, beberapa tipe divais bergerak telah 

mampu  memainkan  file  video.  Format  file  yang  didukung  oleh  divais  bergerak 

antara   lain   adalah   3gp,   MPEG,   MP4,   dan   lain-lain.   Sama   seperti   file   audio, 

kebanyakan             file    video       memiliki          ukuran        yang       cukup         besar      sehingga          harus 

dikonversi dan disesuaikan dengan keterbatasan divais. 

                             Gambar 8. Divais bergerak menampilkan video 

 
Aplikasi Perangkat Lunak 

Konten yang cukup menarik adalah aplikasi perangkat lunak yang dipasang pada 

divais. Perangkat lunak dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan sehingga akan lebih 

mudah  dan  intuitif  untuk  digunakan.  Aplikasi  perangkat  lunak  ini  juga  mampu 

menggabungkan konten-konten lain seperti teks, audio dan video sehingga menjadi 

lebih interaktif. Jenis aplikasi yang saat ini banyak digunakan antara lain aplikasi 

berbasis WAP/WML, aplikasi Java, aplikasi Symbian, dan lain-lain.  
                                                          

                  Gambar 9. Aplikasi perangkat lunak dijalankan pada divais 

  M-Learning akan cukup tepat jika diterapkan di lingkungan dimana  computer aided 

learning tidak  tersedia.  Hal  ini  dikarenakan  pengguna  yang  telah  terbiasa  dengan 

penggunaan PC sebagai media belajarnya, ternyata lebih suka tetap memakai PC, 

sedangkan  mereka  yang  tidak  familiar  dengan  PC  merasa  penggunaan  divais 

bergerak  lebih  atraktif  dan  lebih  dapat  diterima.  Sistem  yang  optimal  adalah 

menggabungkan   m-Learning   dengan   e-Learning,   dimana   ada   alternatif   proses 

pembelajaran  dilakukan  dengan  perangkat  komputer  dan/atau  divais  bergerak 
atau digabungkan dengan sistem tradisional. 

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan m-Learning adalah bahwa 

tidak  semua  konten  pembelajaran  konvensional  maupun  konten  pembelajaran  e-

Learning akan dapat ditransformasikan ke dalam konten m-Learning.   

Pengembangan pembelajaran  mobile learning merupakan wacana baru yang masih 

perlu dieksplorasi dan dikaji lebih jauh sehingga nantinya dapat dihasilkan model 

pembelajaran berbasis mobile yang efektif, murah dan terjangkau.