E Learning Dalam Dunia Pendidikan
Perkembangan teknologi informatika
semakin jauh mempengaruhi model-model dan teknologi pembelajaran. Dulu dalam
benak kita bahwa yang namanya proses belajar belajar harus dalam ruang kelas
dengan kondisi atau situasi dimana ada guru mengajar di depan kelas sambil
sesekali menulis materi pelajaran di papan tulis sementara para peserta didik
memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh guru dengan seksama.
Beberapa puluh tahun yang lalu,
sebetulnya telah dikenal pendidikan jarak jauh, namun mekanismenya masih cukup
“sederhana” seperti belajar dengan modul-modul yang dikirim via pos. Saat itu
model tersebut sudah dapat membantu orang-orang yang butuh belajar atau mengenyam
pendidikan tanpa terhalang kendala-kendala geografis.
Sejak ditemukannya teknologi
internet, banyak kemudahan yang didapat. Proses belajar kini tidak hanya
anywhere, tapi sekaligus anytime dengan fasilitas e-learning yang ada. Seiring
dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat tersebut maka
kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan)
berbasis TI menjadi tak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan
sebutan E-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi
pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (content) dan
sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat
dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan
(sekolah, training dan universitas) maupun industri.
Pengertian tentang e-learning saat
ini sebagian besar mengacu pada pembelajaran yang menggunakan teknologi
internet. Seperti pengertian dari Rosenberg yang menekankan bahwa
e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan
serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Hal ini senada dengan pendapat Cambell dan Kamarga yang intinya bahwa
penggunaan media internet dalam dunia pendidikan sebagai hakikat dari
e-learning. Sementara Onno W. Purbo, menjelaskan bahwa istilah “e” atau
singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk
segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat
teknologi internet.
Dikatakan oleh Darin E. Hartley
bahwa: e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet
atau media jaringan komputer lain. Dalam Glossary of e-learning Terms menyatakan
suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-learning adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media
internet, jaringan komputer maupun komputer stand alone.
Pengertian tersebut menyem-pitkan
arti “elektronik” pada huruf “e”dalam istilah “e-learning”. Karena, selain
komputer juga masih terdapat alat-alat elektronik lainnya yang digunakan
sebagai media pembelajaran, misalnya radio, tape audio/video, televisi
interaktif, cdrom, LCD Proyektor, OHP. Sebelum internet ditemukan, alat-alat
tersebut sudah terlebih dulu digunakan sebagai media pembelajaran statis maupun
interaktif. Mahasiswa bisa menggunakan tape recorder untuk merekam ceramah
dosen di kelas untuk didengarkan dilain waktu. Dosen juga menggunakan OHP untuk
mempresentasikan materi kuliahnya kepada mahasiswa sehingga hanya menuliskan
materi di papan tulis seperlunya saja. Dosen juga dapat memberikan salinan
dokumen materi kuliah dan referensi dalam bentuk CDROM kepada mahasiswanya
untuk dipelajari dirumah. Media-media elektronik tersebut sangat membantu
mahasiswa agar bisa lebih menguasai materi kuliah.
Pengertian e-learning yang sederhana
namun mengena dikatakan oleh Maryati S.Pd., e-learning terdiri dari dua bagian
yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektronika dan learning yang berarti
pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa
bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Terdapat kata
“khususnya komputer” pada akhir kalimat yang member pengertian bahwa komputer
termasuk alat elektronik disamping alat pembelajaran elektronik yang lain.
Istilah e-learning sepertinya terinspirasi oleh istilah e-mail yang lebih dulu
popular yaitu electronic mail (surat menyurat melalui internet). Pengertian
e-mail ini sebenarnya juga kurang tepat karena yang namanya elektronik tidak
hanya internet saja, namun juga meliputi alat-alat lain seperti mesin fax dan
telegram juga bisa sebagai alat penyampai surat elektronik.
E-learning adalah sebuah
proses pembelajaran yang berbasis
elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan
dikembangkan-nya di jaringan komputer memung-kinkan untuk dikembangkan dalam
bentuk website sebagai basis, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer
yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya sistem e-learning dengan
meng-gunakan internet disebut juga internet enabled learning.
Penyajian e-learning berbasis
website ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informsai dalam proses
belajar mengajar juga bisa real-time. Begitu pula dengan komunikasinya,
meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi forum diskusi perkuliahan bisa
dilakukan secara online dan real time. Sistem e-learning ini tidak memiliki
batasan akses, inilah yang memungkinkan proses belajar mengajar bisa dilakukan
lebih banyak waktu. Kapanpun dan dimanapun siswa bisa mengakses sistem ini
sepanjang ada salurannya baik dengan kabel maupun nirkabel (wireless).
Ada penyampaian materi berbentuk
teks maupun hasil penyimpanan suara yang bisa di download, selain itu juga ada
forum diskusi, bisa juga seorang instruktur memberikan nilai, tugas dan
pengumuman kepada siswa melalui internet.
Pembelajaran menggunakan teknologi
internet memiliki karak-teristik – karakteristik khusus. Karak-teristik-karakteristik
tersebut yang menjadikan berbeda dengan media elektronik lainnya. Media
elektro-nik lain hanya sebagai alat bantu pembelajaran yang bersifat pasif,
misalnya tape recorder hanya dapat merekam suara dosen untuk didengarkan di
lain waktu, OHP mambantu dosen tidak repot dengan kotornya spidol saat menulis
di papan tulis dan mahasiswa dapat dengan mudah menggandakan slide tanpa susah
mencatat. Komputer stand alone juga hanya sebatas penyampaian materi secara
lebih interaktif dengan presentasi yang disertai dengan video dan gambar
pendukung lainnya.
Sedangkan internet adalah alat bantu
pembelajaran yang bersifat interaktif, karakteristik tersebut meliputi:
1. Informasi real time.
2. Interaksi guru-siswa secara
langsung walau tanpa tatap muka.
3. Forum diskusi online antar
siswa.
4. Dapat diakses kapan saja
dan dimana saja.
5. Penyampaian dan pengumpulan
tugas secara online.
6. Penyampaian pengumuman
administrasi secara online.
Jika dilihat dari berbagai
pengertian e-learning, kebanyakan dari para pakar mengatakan bahwa e-learning
merupakan pembela-jaran menggunakan sarana internet. Namun jika dilihat dari
arti harfiah bahwa e-learning yang mempunyai kepanjangan electronic-learning berarti
pembelajaran yang menggunakan sarana elektronik. Disini, sarana elektronik ada
berbagai macam, radio, tape audio/video, tv interaktif, cdrom, seperangkat
komputer, LCD Proyektor, OHP.
Komputer termasuk didalam alat
elektronik, namun dalam hal ini, komputer masih digunakan untuk menyiapkan
bahan presentasi dosen dan untuk pengajaran interaktif menggunakan CDROM maupun
untuk membantu presentasi dosen di ruang kelas. Komputer di sini masih berdiri
sendiri (stand alone) dan belum tersambung ke internet. Sehingga komputer
disini termasuk media pembelajaran elektronik. Sehingga tepat jika komputer
sebagai salah satu media pembelajaran e-learning.
Dengan demikian e-learning tidak
hanya sebatas internet saja sebagai media pembelajaran, namun juga melibatkan
media-media elektronik lainnya. Internet memang mempunyai berbagai kelebihan
dibanding alat elektronik lain. Kelebihan-kelebihan tersebut adalah:
1. Dapat diakses kapanpun dan
dimanapun,
2. Apabila memerlukan tambahan
infomasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, dapat langsung
melakukan pencarian informasi tambahan lebih mudah dan cepat,
3. Menuntut lebih proaktif
mengikuti proses belajar mengajar,
4. Dapat berinteraksi langsung
dengan instruktur tanpa menunggu pertemuan tatap muka di kelas.